JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS). By: Rangga.
- Mana lebih baik, sistem politik di zaman Orde Baru berkuasa atau kini di saat reformasi masih bergulir? Nyatanya, di zaman otoriter punya kelebihan stabilitas politik dan kehidupan berpartai diatur. Tapi kini, politik semakin runyam dan parpol menuju titik nadir karena kepercayaan yang anjlok dari masyarakat.
Menurut Ketua Balitbang Partai Golkar Indra J Piliang, banyak parpol yang baik tapi tersingkir dalam proses pertarungan pemilu nasional. Dia sebut contoh, Partai Bulan Bintang yang menurutnya bagus karena punya kader-kader ideologis dan para tokohnya berkarakter.
"Tapi dalam kompetisi nasional mereka tidak bisa ikut. Jadi, peluang parpol nasionalis jauh lebih besar dari berbasis agama atau ideologi tertentu," katanya saat mengisi diskusi Sindo Radio bertajuk "Parpol Menuju Titik Nadir" di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (25/2).
Biasanya, lanjut Indra, pemilih yang punya karakter lebih memilih masuk partai yang kecil-kecil. Sekarang, politik masuk ke tingkat individu. Ideologi ada di kepala masing-masing, bukan di dalam kurikulum partai.
"Parpol cuma baju," jelasnya.
Pengamat sosial Mudji Sutrisno menambahkan, sistem yang mengatur kehidupan bangsa dan bernegara di Indonesia, tetap saja berasal dari ide para individu yang bercokol di parpol.
"Orang-orang dari partai menentukan sekali, tidak hanya pikirannya tapi kejujurannya dan hati nuraninya. Apabila pikiran cerdas dan idenya jernih akan mampu membuat sistem yang baik. Kalau tak terjadi, pendidikan moral itu tak ada hasilnya." jelasnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !