SURABAYA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Soewardi.
- Narti, pasien kanker payudara yang tidak mampu berobat ke rumah sakit mendapat bantuan dari sebuah lembaga bernama Komunitas Peduli Kremil, sebuah komunitas yang intens kepada isu sosial penghuni Kremil, yakni kawasan lokalisasi kelas menengah ke bawah terbesar di Surabaya.
Kebetulan, rumah Narti di Jalan Tambak Asri Dahlia I Nomor 16 masih termasuk dalam kawasan Kremil. Ketua KPK, Daniel Lukas Rorong, Kamis (3/5/2012) mengatakan, bedah rumah tersebut dilakukan agar Narti mendapatkan lingkungan yang sehat dan bersih saat masa penyembuhannya, karena rumah yang didiami Narti dan suaminya Kamidi saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Kondisinya kotor, kumuh, berada di ujung gang sempit di perkampungan padat penduduk.
Dengan dana sosial yang dikumpulkan KPK secara swadaya dari para donatur, rumah seluas 3x2 meter persegi itu akan diperbaiki pada sejumlah bagian, di antaranya mengecat tembok, memplester dan meninggikan lantai, serta memasang atap dan langit-langit rumah. ''Saat rumah Narti dibedah, Narti dan suami kami relokasi sementara di rumah kontrakan tepat di samping rumahnya,'' kata Daniel.
Seperti diberitakan, Narti (47) memperoleh perawatan homecare holistic dari Tim Paliatif RSUD dr Soetomo Surabaya menyusul penyakit kanker stadium 4 yang dideritanya. Dalam rawat jalan itu, Tim Paliatif akan menangani fisik, psikis, sosial, kultural, hingga spiritual, serta diberi asupan gizi hingga kondisinya membaik.
Jika perawatan itu berhasil, tidak menutup kemungkinan kanker payudara buruh pabrik pengolahan garam itu akan diangkat. Wanita asal Nganjuk Jawa Timur itu menderita kanker payudara sejak tahun lalu. Karena himpitan ekonomi, dia tidak mampu berobat, sehingga dia harus menahan penyakit berbahayanya itu hingga membusuk dan disinggahi belatung. Untuk menghilangkan bau busuknya, Narti memberi lukanya itu dengan bubuk kopi dan tembakau.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !