Headlines News :
Home » » Tambah Satu Lagi Tersangka Pemukul Wartawan di Palu

Tambah Satu Lagi Tersangka Pemukul Wartawan di Palu

Written By Tribunekompas.com on Senin, 04 Juni 2012 | 2:36:00 AM

MOROWALI, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Anto.

- Pihak
Polres Morowali, Sulawesi Tengah, pada Ahad, 03/06/2012 menahan Ricki Nelson, penanggung jawab Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum Bungku. Kini Ricki ditetapkan sebagai tersangka terkait insiden pemukulan wartawati Kompas, Sri Reny Ayu dan harian Mercusuar terbitan palu, Movhtar Mahyuddin di SPBU tersebut . Penahanan Ricki, menyusul dua tersangka sebelumnya yang kini mendekam di Polres Morowali.

Hingga Ahad sore, polisi masih memeriksa dan mendalami peran Ricki dalam insiden pengeroyokan yang terjadi pada Selasa pekan lalu. Kapolda Sulteng Brigjen Dewa Parsana mengatakan, polisi masih terus mendalami peran Ricki untuk menentukan apakah dia terbukti terlibat pelanggaran Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers atau juga terlibat dalam upaya menyuruh melakukan pemukulan.

"Pemeriksaan ini kami tarik ke Polres Morowali walau lokasi kejadian berada di wilayah Polsek Bungku Tengah. Kami serius memroses kasus ini," Parsana.

Terkait insiden tersebut, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu menyerahkan surat pengaduan kepada Komnas HAM. Surat pengaduan yang disertai kronoloigi kejadian, diserahkan oleh Ketua AJI Kota Palu Ridwan Lapasere kepada Wakil Ketua Komnas HAM M Ridha Saleh di Palu, Sabtu 02/06/2012.

Sebelumnya sejumlah organisasi wartawan, yakni Pewarta Foto Indonesia, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, dan Persatuan Wartawan Indonesia, mendatangi Polda Sulteng dan mendesak proses hukum yang lebih serius.

Kasus penganiayaan wartawan terjadi pada Selasa, 29/05, saat kedua wartawan meliput antrean pembeli BBM di SPBU Bahomohoni, Bungku Tengah. Saat itu antrean kendaraan mencapai lebih dari satu kilometer di luar pom bensin. Sementara antrean kendaraan dan tumpukan ratusan jerigen berkapasitas 10-35 liter, juga terjadi di dalam SPBU.

"Saat itu, Ricki yang mengisi jerigen marah dan meminta saya berhenti mengambil gambar. Bahkan dia memprovokasi warga yang antre, terutama pemilik jerigen, hingga akhirnya marah, menyerang dan memumuk saya," kata Moechtar, yang mengalami bengkak di bagian rahang, luka di rusuk dan bagian punggung.

Adapun wartawan Kompas yang saat itu berada di tengah-tengah aksi pemukulan, mendapat pukulan di bagian ulu hati. Beberapa aparat dan warga yang mencoba melerai, juga mengalami luka dan memar akibat pukulan dan tendangan.

Photo: Ilustrasi.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

.

.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. TRIBUNEKOMPAS.COM - All Rights Reserved
Published by Tribunekompas.com