MEDAN, TRIBUNEKOMPAS.
By: Leo.S.
- Upaya pencarian empat korban hilang dalam peristiwa tabrakan kapal feri Tao Toba I dengan Kapal Pariwisata KM Yola di Perairan Tomok, Samosir, Sumatera Utara, Minggu, 8 September 2013, terus dilakukan. Namun hingga kini, mereka belum berhasil ditemukan.
Kepala Badan SAR Medan Dianta Bangun mengatakan regu penolong kesulitan mencari jasad korban di kedalaman Danau Toba. "Sangat sulit. Air di bawah Danau Toba sangat hitam pekat dan dipenuhi lumut hidup yang bergerak-gerak. Kami memutuskan pencarian di bawah permukaan menggunakan bantuan detektor sonar (echo sounder)," kata Bangun, 9 September 2013.
Tingginya tekanan air Danau Toba serta suhu air yang dingin juga menjadi kendala utama bagi penyelam dari tim SAR. "Ada perbedaan menyelam di laut dengan di danau. Kalau di danau menyelam 20 meter tekanan airnya setara dengan kedalaman 30 meter di laut. Suhu di bawah permukaan air pun lebih dingin di danau dari pada di laut ," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Raden Heru Prakoso mengatakan dua tim polisi disebar mencari korban itu. Pencarian dilakukan di sekitar kawasan perairan Tomok atau tempat kapal diperkirakan bertabrakan dan di pesisir Danau Toba. "Ada dua tim yang mencari baik di atas permukaan air danau maupun di bawah permukaan," ujar Raden Heru. Polisi dari Polres Samosir juga membantu mencari di sekitar pinggiran danau di beberapa kecamatan.
Diberitakan sebelumnya, pembukaan Festival Danau Toba, Minggu, 8 September 2013, diwarnai insiden tabrakan dua kapal di kawasan perairan Kecamatan Tomok, Kabupaten Samosir. Kapal Motor Yola yang digunakan untuk wisatawan itu berkapasitas 35 penumpang. Adapun feri Tao Toba I adalah kapal penumpang yang berlayar dari Tomok menuju Ajibata, Parapat, Kabupaten Simalungun.
Empat orang dinyatakan hilang akibat terjatuh ke Danau Toba hingga terseret arus air yakni Uji, 23 tahun, Sandi (20), Susiono (30), dan Ujang (28). Mereka merupakan warga Medan dan Deli Serdang. Kepala Kepolisian Resor Samosir Ajun Komisaris Besar Dony Damanik menduga kapal pariwisata itu kelebihan kapasitas hingga 55 penumpang. "Kapasitas penumpang hanya 35. Tapi dalam manifest ada 85 penumpang," kata dia.
By: Leo.S.
- Upaya pencarian empat korban hilang dalam peristiwa tabrakan kapal feri Tao Toba I dengan Kapal Pariwisata KM Yola di Perairan Tomok, Samosir, Sumatera Utara, Minggu, 8 September 2013, terus dilakukan. Namun hingga kini, mereka belum berhasil ditemukan.
Kepala Badan SAR Medan Dianta Bangun mengatakan regu penolong kesulitan mencari jasad korban di kedalaman Danau Toba. "Sangat sulit. Air di bawah Danau Toba sangat hitam pekat dan dipenuhi lumut hidup yang bergerak-gerak. Kami memutuskan pencarian di bawah permukaan menggunakan bantuan detektor sonar (echo sounder)," kata Bangun, 9 September 2013.
Tingginya tekanan air Danau Toba serta suhu air yang dingin juga menjadi kendala utama bagi penyelam dari tim SAR. "Ada perbedaan menyelam di laut dengan di danau. Kalau di danau menyelam 20 meter tekanan airnya setara dengan kedalaman 30 meter di laut. Suhu di bawah permukaan air pun lebih dingin di danau dari pada di laut ," ujarnya.
Sementara Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Raden Heru Prakoso mengatakan dua tim polisi disebar mencari korban itu. Pencarian dilakukan di sekitar kawasan perairan Tomok atau tempat kapal diperkirakan bertabrakan dan di pesisir Danau Toba. "Ada dua tim yang mencari baik di atas permukaan air danau maupun di bawah permukaan," ujar Raden Heru. Polisi dari Polres Samosir juga membantu mencari di sekitar pinggiran danau di beberapa kecamatan.
Diberitakan sebelumnya, pembukaan Festival Danau Toba, Minggu, 8 September 2013, diwarnai insiden tabrakan dua kapal di kawasan perairan Kecamatan Tomok, Kabupaten Samosir. Kapal Motor Yola yang digunakan untuk wisatawan itu berkapasitas 35 penumpang. Adapun feri Tao Toba I adalah kapal penumpang yang berlayar dari Tomok menuju Ajibata, Parapat, Kabupaten Simalungun.
Empat orang dinyatakan hilang akibat terjatuh ke Danau Toba hingga terseret arus air yakni Uji, 23 tahun, Sandi (20), Susiono (30), dan Ujang (28). Mereka merupakan warga Medan dan Deli Serdang. Kepala Kepolisian Resor Samosir Ajun Komisaris Besar Dony Damanik menduga kapal pariwisata itu kelebihan kapasitas hingga 55 penumpang. "Kapasitas penumpang hanya 35. Tapi dalam manifest ada 85 penumpang," kata dia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !