Headlines News :
Home » » KPK Periksa Konsultan Proyek Hambalang

KPK Periksa Konsultan Proyek Hambalang

Written By Tribunekompas.com on Sabtu, 03 Maret 2012 | 9:47:00 AM

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Tommy.


- Konsultan proyek, Teddi Yanto dari PT Yodya Karya diperiksa selama delapan jam oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam penyelidikan proyek pembangunan Stadion dan Sekolah Olahraga di Bukit Hambalang, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat 2 Maret 2012. Teddi mulai diperiksa sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha menyatakan baru satu orang yang dimintai keterangan dalam penyelidikan Hambalang. “Cuma itu informasi yang saya terima," kata Priharsa.

Priharsa mengatakan tidak mengetahui identitas maupun peran dari konsultan proyek yang diperiksa oleh penyidik KPK, Jumat ini. konsultan proyek yang dimintai keterangan adalah Teddi Yanto. Teddi pun tidak sempat dikonfirmasi karena luput dari pantauan wartawan saat meninggalkan kantor KPK.

Pada proyek berbiaya Rp 1,2 triliun itu, KPK telah memeriksa beberapa orang di antaranya pegawai di Kementerian Pemuda dan Olahraga, konsultan proyek dan Badan Pertanahan Nasional Wilayah Jawa Barat. Terakhir, KPK kembali meminta keterangan dua orang pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga pada Senin kemarin, 27 Februari 2012.

"KPK intens memeriksa kasus ini. Hampir setiap hari kami melakukan pemeriksaan," kata juru bicara KPK Johan Budi SP.

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum disebut-sebut terlibat dalam proyek ini. Adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang membongkarnya. Nazaruddin sudah membeberkan kepada penyidik KPK ihwal keterlibatan Anas di proyek pusat olahraga pada 2010 ini.

Terdakwa suap Wisma Atlet Jakabaring, Pelembang, ini di persidangan juga mengungkap keterlibatan Anas. Nazaruddin mengatakan, ada duit dari proyek Hambalang sebesar Rp 50 miliar yang mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010. Uang itu disebutnya untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Demokrat.

Tiga anak buah Nazaruddin di Grup Permai, Yulianis, Mindo Rosalina Manulang, dan Oktarina, juga menguatkan adanya dugaan politik uang di Kongres Demokrat. Di dalam persidangan terungkap bahwa duit yang dibawa dari Grup Permai ke Kongres Demokrat berupa uang tunai sebesar Rp 30 miliar dan US$ 2 juta. Ada lagi sumbangan dari berbagai pengusaha yang jumlahnya miliaran rupiah.

Nazaruddin juga menyebutkan keterlibatan beberapa koleganya sesama Partai Demokrat di Senayan dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto pada pelepasan tanah untuk pembangunan proyek itu. Anas dan Joyo Winoto yang pernah dikonfirmasi membantah tuduhan itu.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas pada Kamis kemarin mengatakan KPK akan segera memeriksa Anas dalam penyelidikan proyek Hambalang, namun belum menyebutkan jadwal pastinya. Priharsa yang kembali dikonfirmasi mengatakan sampai Jumat belum ada jadwal pemeriksaan terhadap Anas.

Johan juga mengatakan proyek Hambalang ini masih dalam tahap penyelidikan KPK. Adapun penyelidikan proyek Hambalang ini mengenai proyek pengadaannya. "Proyek ini dialokasikan anggaran dalam beberapa tahun dengan sistem multi years, dimulai sejak tahun 2009," kata Johan.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

.

.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. TRIBUNEKOMPAS.COM - All Rights Reserved
Published by Tribunekompas.com