BANYUMAS, TRIBUNEKOMPAS.
By: Soewardi.
- Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) dan Laboratorium Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, akan menggelar Kompetisi Dokumenter Pelajar Banyumas Raya 2013, pada November 2013 mendatang. Festival film tersebut mengambil tema tentang belajar demokrasi.
"Festival ini dikhususkan untuk sineas pelajar SMP dan SMA di Banyumas Raya," kata Sekretaris JKFB, Bowo Leksono, Senin 12 Agustus 2013.
Bowo mengatakan, Banyumas Raya meliputi Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara. Menurut dia, tema festival tentang demokrasi dengan tajuk `Pemilihan Pengurus OSIS` ini bermaksud menantang pelajar untuk membuat film dokumenter pendek seputar dinamika politik di sekolah.
"Kami mencoba memberikan tema sederhana yang sebenarnya sangat dekat dengan pelajar. Selama ini, pemilihan Ketua OSIS kurang diperhatikan sebagai sebuah proses belajar berdemokrasi," kata Bowo menambahkan.
Dia mengatakan, sesuai dengan tema, kompetisi yang bakal digelar secara rutin ini akan melihat suasana pesta demokrasi ala pelajar. Harapannya, mereka juga ikut memikirkan kondisi lingkungan sekitarnya.
Sisi positif kompetisi ini, imbuh Bowo, para pelajar akan memiliki pengalaman membuat sebuah film dokumenter. Sebab, apabila dibandingkan dengan film fiksi, dokumenter kurang populer di Indonesia.
"Untuk teknisnya, karya dokumenter yang telah dibuat harus dikumpulkan sebelum 1 November 2013. Setelah itu, para juri yang terdiri dari jurnalis, pengamat politik dan filmmaker akan menyeleksi karya yang masuk," katanya.
Ketua Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unsoed, Indaru Setyo Nurprojo mengatakan, tema ini diangkat karena ada kecenderungan para pemilih pemula hanya belajar berdemokrasi saat menggelar pemilihan Ketua OSIS di sekolahnya. Padahal, sebentar lagi mereka akan dihadapkan hiruk pikuk agenda pesta demokrasi 2014.
"Para pelajar kebanyakan adalah pemilih pemula dan berpotensi sebagai pemilih pemula. Intinya, kompetisi ini bermaksud untuk memotret tradisi generasi muda saat menyalurkan suaranya, serta berbagi tentang cara berdemokrasi secara prosedural yang baik," katanya.
By: Soewardi.
- Jaringan Kerja Film Banyumas (JKFB) dan Laboratorium Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, akan menggelar Kompetisi Dokumenter Pelajar Banyumas Raya 2013, pada November 2013 mendatang. Festival film tersebut mengambil tema tentang belajar demokrasi.
"Festival ini dikhususkan untuk sineas pelajar SMP dan SMA di Banyumas Raya," kata Sekretaris JKFB, Bowo Leksono, Senin 12 Agustus 2013.
Bowo mengatakan, Banyumas Raya meliputi Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara. Menurut dia, tema festival tentang demokrasi dengan tajuk `Pemilihan Pengurus OSIS` ini bermaksud menantang pelajar untuk membuat film dokumenter pendek seputar dinamika politik di sekolah.
"Kami mencoba memberikan tema sederhana yang sebenarnya sangat dekat dengan pelajar. Selama ini, pemilihan Ketua OSIS kurang diperhatikan sebagai sebuah proses belajar berdemokrasi," kata Bowo menambahkan.
Dia mengatakan, sesuai dengan tema, kompetisi yang bakal digelar secara rutin ini akan melihat suasana pesta demokrasi ala pelajar. Harapannya, mereka juga ikut memikirkan kondisi lingkungan sekitarnya.
Sisi positif kompetisi ini, imbuh Bowo, para pelajar akan memiliki pengalaman membuat sebuah film dokumenter. Sebab, apabila dibandingkan dengan film fiksi, dokumenter kurang populer di Indonesia.
"Untuk teknisnya, karya dokumenter yang telah dibuat harus dikumpulkan sebelum 1 November 2013. Setelah itu, para juri yang terdiri dari jurnalis, pengamat politik dan filmmaker akan menyeleksi karya yang masuk," katanya.
Ketua Laboratorium Ilmu Politik FISIP Unsoed, Indaru Setyo Nurprojo mengatakan, tema ini diangkat karena ada kecenderungan para pemilih pemula hanya belajar berdemokrasi saat menggelar pemilihan Ketua OSIS di sekolahnya. Padahal, sebentar lagi mereka akan dihadapkan hiruk pikuk agenda pesta demokrasi 2014.
"Para pelajar kebanyakan adalah pemilih pemula dan berpotensi sebagai pemilih pemula. Intinya, kompetisi ini bermaksud untuk memotret tradisi generasi muda saat menyalurkan suaranya, serta berbagi tentang cara berdemokrasi secara prosedural yang baik," katanya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !