JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Bayu.
-Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, punya cerita tersendiri tentang penetapan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mereka diusung PDI Pejuangan untuk ikut pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 2012, dan behasil.
Megawati menuturkan kisah itu pada peluncuran buku politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait Politik itu suci di Gedung Lemhanas, Jakarta, kemarin.
"Ketika saya menyandingkan dua orang ini, media kan nulisnya berlembar-lembar. Padahal ceritanya gampang saja kok. Kalau tidak percaya, tanya sama yang kurus kering ini," kata putri Presiden Pertama RI Sukarno itu sambil merujuk Jokowi.
"Jadi, waktu itu ketika saya di Bali, saya telepon, 'Dik Jokowi di mana?'."
"Ngapunten (maaf), saya di Solo. Kami ada tugas?," kata Megawati menirukan jawaban Jokowi saat itu.
Megawati lalu bertanya, "Dik, tugasmu berat, mau enggak?"
"Saya lempar kamu ke Jakarta ya?" kata dia.
Mega pun kembali menelepon Tjahjo untuk memberitahukan nama pendamping Jokowi dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Ingat enggak, Ahok yang dulu di Bangka Belitung?" tanya Megawati kepada Tjahjo.
"Lho, kok Ibu mengambilnya jauh sekali?" balas Tjahjo.
"Ya, namanya Indonesia, mana saja boleh dong," jawab Megawati.
Setelah menetapkan partai akan mengusung Jokowi-Ahok dalam pemilihan pemimpin Ibu Kota, Megawati mengaku sempat ragu dengan pilihannya karena hasil-hasil survei menunjukkan pasangan itu belum dikenal masyarakat.
"Ini gara-gara kalian saya pilih yang kurus itu, ya? Ya sudah, tidak apa-apa. Ayo kita kerja-kerja," kata Megawati kepada para pengurus Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Cabang PDIP ketika itu.
Setelah melihat hasil-hasil survei berikutnya, menurut Megawati, sejumlah sukarelawan mendatangi dia untuk mendukung pencalonan Jokowi-Ahok.
Sambil merujuk Jokowi-Ahok yang duduk di kursi undangan, mantan Presiden itu mengatakan, "Ya inilah jadinya, tapi keren tho? Suka enggak percaya sih sama Bu Mega."
Soal badan kurus Jokowi:
"Saya selalu bilang kepada beliau, 'Dik, mbok digemukkan badannya itu lho.'," kata Megawati tentang badan kurus Jokowi.
"Bagaimana seorang gubernur akan diyakini oleh rakyatnya, ya, kalau badannya saja kurus kering lho. Mau mengatakan kesejahteraan, mana contohnya?" kata dia, yang langsung disambut tawa hadirin.
"Lha, tapi memang dari Solo yang saya kenal, ya, begini. Padahal makannya ternyata banyak lho."
Jokowi, menurut dia, selalu bersedia dia ajak makan bersama dan menyebut makan sebagai urusan nomor satu.
Istri Taufiq Kiemas (almarhum) itu mengatakan, Jokowi juga selalu menghabiskan setiap nasi yang diberikan kepadanya.
"Saya bilang, 'lho, kok tenane, yo, iki kok koyo wong kere tenan iki.' (Lho, kok beneran, ya, ini kok seperti orang miskin sungguhan ini). Maaf, ya, Gubernur, jangan tersinggung," kata Megawati kepada Jokowi.
By: Bayu.
-Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, punya cerita tersendiri tentang penetapan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Mereka diusung PDI Pejuangan untuk ikut pemilihan kepala daerah DKI Jakarta pada 2012, dan behasil.
Megawati menuturkan kisah itu pada peluncuran buku politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait Politik itu suci di Gedung Lemhanas, Jakarta, kemarin.
"Ketika saya menyandingkan dua orang ini, media kan nulisnya berlembar-lembar. Padahal ceritanya gampang saja kok. Kalau tidak percaya, tanya sama yang kurus kering ini," kata putri Presiden Pertama RI Sukarno itu sambil merujuk Jokowi.
"Jadi, waktu itu ketika saya di Bali, saya telepon, 'Dik Jokowi di mana?'."
"Ngapunten (maaf), saya di Solo. Kami ada tugas?," kata Megawati menirukan jawaban Jokowi saat itu.
Megawati lalu bertanya, "Dik, tugasmu berat, mau enggak?"
"Saya lempar kamu ke Jakarta ya?" kata dia.
Mega pun kembali menelepon Tjahjo untuk memberitahukan nama pendamping Jokowi dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Ingat enggak, Ahok yang dulu di Bangka Belitung?" tanya Megawati kepada Tjahjo.
"Lho, kok Ibu mengambilnya jauh sekali?" balas Tjahjo.
"Ya, namanya Indonesia, mana saja boleh dong," jawab Megawati.
Setelah menetapkan partai akan mengusung Jokowi-Ahok dalam pemilihan pemimpin Ibu Kota, Megawati mengaku sempat ragu dengan pilihannya karena hasil-hasil survei menunjukkan pasangan itu belum dikenal masyarakat.
"Ini gara-gara kalian saya pilih yang kurus itu, ya? Ya sudah, tidak apa-apa. Ayo kita kerja-kerja," kata Megawati kepada para pengurus Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Cabang PDIP ketika itu.
Setelah melihat hasil-hasil survei berikutnya, menurut Megawati, sejumlah sukarelawan mendatangi dia untuk mendukung pencalonan Jokowi-Ahok.
Sambil merujuk Jokowi-Ahok yang duduk di kursi undangan, mantan Presiden itu mengatakan, "Ya inilah jadinya, tapi keren tho? Suka enggak percaya sih sama Bu Mega."
Soal badan kurus Jokowi:
"Saya selalu bilang kepada beliau, 'Dik, mbok digemukkan badannya itu lho.'," kata Megawati tentang badan kurus Jokowi.
"Bagaimana seorang gubernur akan diyakini oleh rakyatnya, ya, kalau badannya saja kurus kering lho. Mau mengatakan kesejahteraan, mana contohnya?" kata dia, yang langsung disambut tawa hadirin.
"Lha, tapi memang dari Solo yang saya kenal, ya, begini. Padahal makannya ternyata banyak lho."
Jokowi, menurut dia, selalu bersedia dia ajak makan bersama dan menyebut makan sebagai urusan nomor satu.
Istri Taufiq Kiemas (almarhum) itu mengatakan, Jokowi juga selalu menghabiskan setiap nasi yang diberikan kepadanya.
"Saya bilang, 'lho, kok tenane, yo, iki kok koyo wong kere tenan iki.' (Lho, kok beneran, ya, ini kok seperti orang miskin sungguhan ini). Maaf, ya, Gubernur, jangan tersinggung," kata Megawati kepada Jokowi.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !