Headlines News :
Home » » Kronologi Pemerkosaan Versi Saksi Mata

Kronologi Pemerkosaan Versi Saksi Mata

Written By Tribunekompas.com on Jumat, 13 April 2012 | 9:15:00 AM

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Anto.


- Kasus pemerkosaan terhadap anak jalanan berinisial J (10) oleh pria tak dikenal masih dalam penyelidikan petugas Kepolisian Sektor Metro Kramat Jati bersama Polrestro Jakarta Timur. Pemerkosaan terjadi di taman dekat pintu keluar tol di depan Kodam Jaya di Cililitan, Jakarta Timur.

Berdasarkan keterangan saksi mata, yaitu tiga pemuda yang berada dekat dengan tempat kejadian perkara, beberapa jam sebelum peristiwa terjadi, pemuda yang masing-masing bernama Yoseph, Agus, dan Sabdo (nama ketiganya disamarkan) itu sempat melihat bocah dan pelaku berjalan bersama setelah keluar Tol Cililitan.

"Waktu pukul 21.00 WIB, kami lihat mereka jalan seperti adik-kakak saja di depan keluar tol itu menuju Cililitan, berpapasan sama kami," ujar Agus saat ditemui Kompas.com di dekat lokasi yang diduga dipakai pelaku melakukan aksi bejatnya, Kamis (12/4/2012).

Karena ketiga pemuda yang memiliki tempat tinggal tak jauh dari lokasi tersebut curiga dengan aktivitas mereka, salah seorang di antaranya, Yoseph, menghampiri serta menanyakan kegiatan bocah dan pria tersebut.

"Disamperin sama Bang Yoseph, saya masih di seberang. Sempet di mop juga sama Bang Yoseph. Ditanya, ngapain kalian di sini. Kalau kamu ngapa-ngapain di sini, saya kasih mati kamu. Kata bang Yoseph begitu, baru saya nyamperin mereka," katanya.

Kepada ketiga saksi mata tersebut, pria yang memiliki ciri fisik berkulit hitam, berambut ikal agak gondrong, memakai kemeja hitam dan jins hitam tersebut mengatakan bahwa bocah yang ada di sampingnya adalah adik perempuannya. Bahkan, dia sempat mengeluarkan kartu nama yang diakui sebagai nama orangtuanya.

Ketiga saksi pun sempat yakin pria yang berdandan rapi tersebut adalah kakak si bocah. Mereka pun meninggalkan bocah dan pria tersebut. Pada jenjang waktu hingga sekitar pukul 13.00 WIB lah pria tersebut diduga memerkosa sang bocah malang.

"Jam 13.00 WIB lewat, kami ngelihat lagi mereka di tempat yang sama, kami samperin lagi. Anak kecilnya bilang sakit perut. Saya tanyain, kamu nggak di apa-apaiin kan? Dia jawab nggak apa-apa. Kami tanya lagi sama si pelaku itu," katanya.

Si pelaku pun kemudian mengambil ponselnya lalu terdengar berbicara dengan nada keras. Agus dan kawan-kawan curiga, hal tersebut untuk membuktikan bahwa bocah perempuan tersebut benar adiknya.

"Nggak tahu beneran atau pura-pura, dia bilang, sudah lah mak, capek kali aku urus anak ini, pake logat Sumatera," kata Agus.

Sang lelaki tersebut pun mengatakan kepada ketiga pemuda tersebut untuk memanggil orangtua mereka sebagai bukti. Saat itulah sang pelaku kabur dengan berjalan kaki ke arah Cililitan dan menghilang tanpa jejak meninggalkan ketiga pemuda yang masih menanyakan bocah tersebut.

"Kami ajak dia ke tempat nongkrong biasanya kan, soalnya dia ngeluh perut sakit, mungkin laper kali. Nah pas di tempat terang baru ketahuan deh tuh roknya dan kakinya darah semua. Yoseph langsung teriak, 'nah bener kan ini anak habis dipake'," katanya.

Di lokasi yang diduga menjadi tempat dilakukannya perbuatan bejat tersebut, penerangan lampu jalanan memang kurang. Sementara semakin malam, intensitas kendaraan yang lalu lalang semakin sedikit, sehingga pelaku dengan mudahnya melakukan aksi tersebut.

Dengan menaiki sebuah motor, ketiga pemuda tersebut berusaha mencari pria itu dengan melintasi jalan keluar tol hingga memutar balik di perempatan Cililitan. Namun ketiganya tak berhasil menemukan pria tersebut. Beberapa saat kemudian ketiga pemuda pun berpapasan dengan mobil patroli dari Polsektro Kramat Jati.

"Saya bilang sama Pak Burhan (petugas patroli), 'Pak, ada anak pengamen diperkosa', saya tunjukin tempatnya. Tapi mereka dateng sudah lama, kami baru mau masukan bocah tersebut ke dalam taksi, baru deh pada datang," katanya.

Polisi pun langsung membawa bocah malang tersebut ke Rumah Sakit Polri, Bhayangkara, Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan. Dari tempat kejadian perkara, polisi menyita kantong plastik hitam yang berisi sandal korban dan tas kecil.

Polisi lalu berhasil melacak alamat bocah tersebut dan memanggil orangtua ke rumah sakit untuk menemani sang bocah yang sehari-hari biasa mengamen tersebut.

Hingga Jumat pagi, aparat Polrestro Jaktim tengah memburu pelaku sesuai dengan ciri-ciri yang digambarkan oleh saksi tersebut dengan berkoordinasi dengan Polsektro Kramatjati.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

.

.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. TRIBUNEKOMPAS.COM - All Rights Reserved
Published by Tribunekompas.com