JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Parman.
- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menemukan 3 bentuk kecurangan Ujian
Nasional (UN) SMA di Jakarta. FSGI juga mencium hal-hal yang tidak rasional
menjelang UN yang semakin marak di berbagai daerah.
3 Kecurangan itu dibeberkan Sekjen FSGI Retno Listiarti dalam jumpa pers di ICW, di Jl Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Kamis (19/4/2012).
3 Bentuk kecurangan UN SMA di Jakarta dibeberkan yakni pertama, para pengawas di beberapa sekolah menyaksikan para siswa tampak membulatkan jawaban tanpa membaca soal. Hal ini diduga para siswa sudah mengetahui jawabannya dan kemungkinan dihafalkan.
Kedua, ditemukan sekolah yang siswanya pagi tadi sudah hadir untuk berkumpul di tempat tertentu di sekitar sekolah untuk menyalin jawaban.
Ketiga, ditemukan sekolah yang meminta pengawas untuk tidak mengganti tipe soal. Artinya soal A sampai E tidak boleh diputar berganti. Kalau si Budi dapat soal A di hari pertama UN, maka sampai hari terakhir dia akan tetap mendapat soal tipe A.
"Jadi para siswa sudah dapat memastikan tipe soal yang dia dapat sehingga jika
ada peredaran kunci jawaban, maka dia cukup cari kunci A," kata Retno.
Sementara itu, soal semakin tidak rasionalnya prosesi UN, menurut Retno ditunjukkan dengan maraknya doa bersama muhasabah, istighosah yang dilakukan oleh beberapa sekolah baik negeri, swasta maupun agama. Bahkan beberapa sekolah ada yang memandikan kaki gurunya dengan air kembang atau ada juga yang meminta kiai menyerutkan pensil siswa.
"Selain itu sekolah yang bukan unggulan, nilai ujian sekolah dan nilai rapornya
sangat tinggi mengalahkan sekolah unggulan. Hal ni sangat tidak masuk akal dan bertujuan menyelamatkan siswa sekolah kalau nilai ujian sangat rendah," ucap Retno.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !