NEW YORK, (TRIBUNEKOMPAS) By: Tommy.
- Bursa Wall Street kembali terkapar karena kian memuruknya gejolak politik di kawasan Eropa ditambah lagi kemungkinan perekonomian Cina juga melambat dari perkiraan semula.
Indeks S&P 500 turun untuk keempat kalinya dari lima hari perdagangan terakhir dan menuju level terendahnya sejak Februari lalu akibat jatuhnya kembali harga minyak. Saham yang sesitif terhadap perekonomian seperti sektor perbankan dan energi kembali berjatuhan. Saham Exxon Mobile Corp turun 1,2 persen menjadi US$ 82,12. Sehingga indeks saham ninyak Arca terkoreksi 1,8 persen.
Televisi pemerintah Yunani melaporkan bahwa presiden dari negara yang mengalami kesulitan fiskal tersebut melanjukan pembicaraan tentang terbentuknya pemerintahan koalisi, meskipun pemimpin koalisi Evangelos Venizelos mengatakan bahwa ia tidak optimis pemerintahan baru akan terbentuk.
Dalam perdagangan semalam indeks Dow Jones industri turun 125,25 poin (0,98 persen) menjadi 12,695,35. Indeks saham teknologi Nasdaq terkoreksi 31,24 poin (1,06 persen) ke 2.902,58, serta indeks S&P 500 juga melemah 15.04 poin (1,11 persen) ke 1.338,35.
“Orang – orang mulai kehilangan kesabaran serta frustasi melihat apa yang terjadi di Yunani dan beberapa daerah lainnya di zona Eropa,” kata Ken Polcari, direktur dari ICAP Equity di New York. “Sekarang kita terjebak dimana indeks S&P 500 di 1.325 hingga 1,.350.”
Sektor perbankan kembali tertekan oleh JPMorgan Chase & Co setelah salah satu pemimpin puncaknya keluar akibat mengalami kerugian transaksi derivatif hingga bisa mencapai US$ 3 miliar lebih. Saham bank terbesar di AS, JPMorgan turun 3,2 persen menjadi US$ 35,79 setelah anjlok 9 persen Jumat lalu. Indeks saham perbankan KBW turun 2,6 persen.
Kondisi di Eropa semakin memburuk, setelah Kanselir Jerman Barat Angela Merkel dari partai Kristen Demokrat mengalami kekalahan dalam pemungutan suara pada minggu lalu, sehingga bisa mendorong pihak oposisi untuk meningkatkan serangan terhadap kebijkan penghematan. Merkel, mengatakan bahwa kekalahan itu merupakan suatu langkah mundur, tetapi tidak akan mengubah pandangan terhadap cara untuk mencapai pertumbuhan.
Kekhawatiran pelambatan ekonomi di Cina juga telah mengganggu konsentrasi investor dalam beberapa bulan terakhir. Keputusan Cina untuk untuk mengurangi dana dalam cadangan wajib minimum, dalam keadaan normal dianggap untuk memacu pertumbuhan, tetapi disaat seperti ini menimbulkan kekhawatiran bahwa negara dengan perdagangan terbesar kedua didunia ini sedang mengalami masalah yang serius.
Saham yang berpindah tangan mencapai 6,6 miliar, lebih renda dari transaksi rata – rata hariannya 6,78 miliar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !