Personil The Salemba Band dan Sutedi SH. |
By: Tommy.H.
- Selama ini, anggapan negatif tentang orang-orang
yang berasal dari dalam penjara, masih sangat melekat hingga saat ini. Namun
anggapan tersebut kini coba dikikis habis oleh sekelompok tahanan yang ada di
dalam penjara Salemba. Mereka yang menamakan diri atau kelompoknya dengan nama “The
Salemba Band”, itu kini telah mewujudkan angannya dengan dibantu oleh
pembimbingnya, Sutedi. SH, yang juga merupakan salah satu staf keamanan dalam
Rutan Salemba, Jakarta.
Sutedi SH (kiri) |
Berawal dari keisengan bermain alat musik saat mengisi kekosongan waktu
dengan bermain gitar sambil bernyanyi di lorong sebuah blok di dalam kawasan
rutan Salemba, akhirnya terkumpullah beberapa orang tahanan dalam satu kelompok
untuk bermain musik di dalam penjara.
“Keisengan kelompok anak-anak bermain musik rupanya
menarik perhatian saya sebagai penjaga keamanan di dalam rutan Salemba, cukup lama saya memperhatikan kegiatan mereka,” kata Sutedi, mengungkapkan awal terbentuknya grup band tersebut.
Kemudian, tepatnya pada tanggal 23 Mei 2011 lalu, kelompok tersebut
akhirnya sepakat membentuk sebuah grup musik band, yang lantas di beri nama The
Salemba Band. Dalam aktifitas selanjutnya, para personil The Salemba Band
dibawah bimbingan Sutedi. SH, semakin semangat dalam berlatih.
Bahkan dalam satu tahun perjalanannya The Salemba Band, telah menciptakan
beberapa lagu andalan dalam mini albunnya. Dan tidak lama lagi The salemba Band, Band yang
personilnya masih berada di dalam tembok Rutan Selemba, Jakarta Pusat, segera
mengeluarkan mini album keduanya. Grup band yang digawangi oleh anak muda binaan rutan salemba ini
lagu-lagunya sudah beredar di 25 propinsi serta berkumandang juga di 80
radio-radio serta 1 statiun TV di tanah air.
Pembina The Salemba Band, Sutedi SH mengatakan lagu The Salemba Band
sudah di dengar sampai keluar negeri dan menjadi ring back tone salah
satu provider ternama di Indonesia. Beberapa lagu The Salemba Band yang sudah meramaikan ring back tone
antara lain, Yakinilah, Bila Nanti, Doa dan Ampun Bui.
Menurut Sutedi SH, mini album pertama The Salemba Band ini diakuinya masih
banyak sekali kekurangan, mengingat situasi dan kondisi yang penuh keterbatasan
dan keprihatinan di dalam Rutan Salemba.
"Kami memang merasa album mini The Salemba Band ini masih banyak
kekurangan, tetapi kami bertekad ingin memperbaiki seiring waktu yang berjalan
demi kebaikan kami. Selain itu, semua personilnya baru bisa menghirup
udara kebebasan pada tahun 2015," jelas Sutedi SH.
The Salemba Band yang digawangi Alden
(gitar), Aris rhytem), Moses (kibord), Ongen (vokal), sedangkan Deni yang
bermain perkusi dipindahkan ke LP Nusa Kambangan.
Seiring berjalannya waktu, Salemba Band mengalami penambahan personil yang
diperbantukan dalam bidang manajerial dan produksi. Mereka adalah Kodil
(Humas), Raffitra (Programer), Rio (Art Design) serta Boy (crew).
"Mereka ini diharapkann dapat memperkuat formasi The Salemba Band
meraih kesuksesan," tandas Sutedi SH.
Di ulang tahunnya yang pertama The Salemba Band telah mengeluarkan dua
album sekaligus yang diproduksi di dalam Rutan Salemba tanpa adanya pihak label
rekaman yang membantu.
"Dengan kata lain semua biaya produksi ditanggung oleh The Salemba
Band sendiri, makanya hasilnya jauh dari yang diharapkan mengingat sarana
produksnya semua serba terbatas," tutur Sutedi SH.
Saat ini The Salemba Band digawangi oleh Radietya Fajry (Radiet) pada vokal
dan kibord, Alden Lucas Luhukay (gitar), Muhammad Shidqy (Kiki) (bas) serta
Muhammad Ray Pratama (dram).
Bahkan dalam e-mail yang di kirim ke redaksi Tribunekompas, kemarin, Dalam rangka hari ulang tahun HUT DHARMA KARYA DHIKA dan SUMPAH PEMUDA, The Salemba Band menggadakan lomba nyanyi tahanan atau narapidana sebagai wujud dari pembinaan pemuda khususnya yang ada di dalam Rutan Salemba.
Bahkan dalam e-mail yang di kirim ke redaksi Tribunekompas, kemarin, Dalam rangka hari ulang tahun HUT DHARMA KARYA DHIKA dan SUMPAH PEMUDA, The Salemba Band menggadakan lomba nyanyi tahanan atau narapidana sebagai wujud dari pembinaan pemuda khususnya yang ada di dalam Rutan Salemba.
Sebab pada umumnya presentase ( jumlah ) pemuda cukup tinggi di dalam
Rutan/Lapas mereka perlu di berikan pembinaan atau hiburan karena hal ini
sangat jarang di dapat kan di banding dengan pemuda-pemuda yang ada di luar
tembok penjara,Kita sadar potensi pemuda itu adalah aset bangsa Indonesia untuk
masa yang akan datang sehingga perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak,
presentase yang ada dalam tembok penjara.
Rutan Salemba dalam merayakan HUT DHARMA KARYA DHIKA dan SUMPAH PEMUDA juga
mengadakan pertandingan olahraga dan seni seperti BOLA VOLI, FUTSALL, TENIS MEJA,
CATUR, BASKET, BALAP KARUNG dan KAROEKE live musik di lapangan Rutan Salemba. Bakat
dan skill yang di tampilkan oleh pemuda yang ada di dalam tembok penjara tidak
kalah dengan pemuda yang ada di luar penjara.
Pemenang lomba karaoke |
Akhirnya terpilih lomba karoeke dalam penjara tersebut, Juara 1: Ferry
Naibaho (Anaku na burju), Juara2: Taufig (Boomerang – Bawalah aku), Juara3: Egi
(Afgan – Terima kasih cinta), dan Juara4: Arifin (Revublik – Hanya ingin kau
tahu).
Semua peserta lomba karoeke yang berjumlah 102 peserta di iringi oleh The
Salemba Band atau bandnya Rutan Salemba yang sudah exist di 28 daerah dan 80
radio-radio swasta dan RRI dengan single album ‘’Yakinilah dan Doa’’.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !