JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Tommy. H.
- Bentrokan antar warga yang sering terjadi akhir-akhir ini ditengarai, salah satunya diakibatkan kurangnya apresiasi pemerintah terhadap Bina Teritorial (Binter) TNI. Binter yang sudah di terapkan dan efektif pada masa-masa lalu, terbukti mampu meredam perselisihan antar warga.
"Jadi masalah konflik komunal dimasyarakat bukan semata dikarenakan faktor ekonomi, sosial dan ideologi," ujar Heru. D, Sekjen Alumni UNHAN. Namun, lebih dikarenakan akibat hilangnya apresiasi pemerintah terhadap fungi atau konsep Binter TNI, kata Heru, kepada Tribunekompas kemarin, 31/10/2012.
Sebagai contoh, terjadinya bentrok antar warga yang paling anyar sekali, terjadi minggu lalu di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, kemudian di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dimana Bupati Yoseph Lagadoni Herin, mengaku sudah kehabisan akal untuk menyelesaikan bentrokan antar warga desa di Kecamatan Adonara Timur, terkait dengan sengketa tanah ulayat. Hal tersebut menurut Heru, menorehkan keprihatinan mendalam. Kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sepertinya sudah pupus.
Sebagai tindak lanjut upaya mendamaikan perseteruan, pemerintah, termasuk aparat kepolisian yang diterjunkan di lokasi bentrokan, sedikit mengalami hambatan mengurai kesalah pahaman yang dipicu hal sepele tersebut, walaupun sejumlah tokoh masyarakat dari dua desa yang bentrok sudah sepakat berdamai. Disaksikan wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said, perwakilan warga Lampung Selatan dan wakil masyarakat Bali, berjabat tangan mengakhiri perseteruan mereka.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, menunggu usaha Gubernur mendamaikan warga di sana, baru ia akan berkunjung ke Lampung. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berencana mengundang Gubernur Bali ke Lampung. Gamawan mengatakan, kehadiran Gubernur Bali di Lampung bisa mendinginkan bentrokan yang terjadi sepekan terakhir itu.
"Kalau suasana sudah reda, saya akan ke sana. Kami juga akan undang Gubernur Bali," kata Gamawan di kantornya, Rabu, 31 Oktober 2012. "Rencananya, pekan depan ke Lampung."
Gamawan menyayangkan bentrokan warga di Lampung itu. Apalagi bentrokan dipicu masalah gagalnya negosiasi keluarga korban pelecehan seksual. Menurut Gamawan, seharusnya bentrokan buru-buru diantisipasi agar tidak meluas.
Bentrokan di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, tepatnya pecah sejak Sabtu lalu, 27 Oktober. Dikabarkan, data yang diperoleh Tribunekompas, ribuan warga terlibat dalam bentrokan tersebut hingga menewaskan sedikitnya 14 warga, 166 rumah rusak dan dibakar. Warga yang kini tinggal di pengungsian meminta kepada pemerintah daerah segera merelokasi tempat tinggal mereka.
By: Tommy. H.
- Bentrokan antar warga yang sering terjadi akhir-akhir ini ditengarai, salah satunya diakibatkan kurangnya apresiasi pemerintah terhadap Bina Teritorial (Binter) TNI. Binter yang sudah di terapkan dan efektif pada masa-masa lalu, terbukti mampu meredam perselisihan antar warga.
"Jadi masalah konflik komunal dimasyarakat bukan semata dikarenakan faktor ekonomi, sosial dan ideologi," ujar Heru. D, Sekjen Alumni UNHAN. Namun, lebih dikarenakan akibat hilangnya apresiasi pemerintah terhadap fungi atau konsep Binter TNI, kata Heru, kepada Tribunekompas kemarin, 31/10/2012.
Sebagai contoh, terjadinya bentrok antar warga yang paling anyar sekali, terjadi minggu lalu di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, kemudian di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dimana Bupati Yoseph Lagadoni Herin, mengaku sudah kehabisan akal untuk menyelesaikan bentrokan antar warga desa di Kecamatan Adonara Timur, terkait dengan sengketa tanah ulayat. Hal tersebut menurut Heru, menorehkan keprihatinan mendalam. Kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sepertinya sudah pupus.
Sebagai tindak lanjut upaya mendamaikan perseteruan, pemerintah, termasuk aparat kepolisian yang diterjunkan di lokasi bentrokan, sedikit mengalami hambatan mengurai kesalah pahaman yang dipicu hal sepele tersebut, walaupun sejumlah tokoh masyarakat dari dua desa yang bentrok sudah sepakat berdamai. Disaksikan wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said, perwakilan warga Lampung Selatan dan wakil masyarakat Bali, berjabat tangan mengakhiri perseteruan mereka.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, menunggu usaha Gubernur mendamaikan warga di sana, baru ia akan berkunjung ke Lampung. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi berencana mengundang Gubernur Bali ke Lampung. Gamawan mengatakan, kehadiran Gubernur Bali di Lampung bisa mendinginkan bentrokan yang terjadi sepekan terakhir itu.
"Kalau suasana sudah reda, saya akan ke sana. Kami juga akan undang Gubernur Bali," kata Gamawan di kantornya, Rabu, 31 Oktober 2012. "Rencananya, pekan depan ke Lampung."
Gamawan menyayangkan bentrokan warga di Lampung itu. Apalagi bentrokan dipicu masalah gagalnya negosiasi keluarga korban pelecehan seksual. Menurut Gamawan, seharusnya bentrokan buru-buru diantisipasi agar tidak meluas.
Bentrokan di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, tepatnya pecah sejak Sabtu lalu, 27 Oktober. Dikabarkan, data yang diperoleh Tribunekompas, ribuan warga terlibat dalam bentrokan tersebut hingga menewaskan sedikitnya 14 warga, 166 rumah rusak dan dibakar. Warga yang kini tinggal di pengungsian meminta kepada pemerintah daerah segera merelokasi tempat tinggal mereka.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !