JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Soewardi.
- Tidak adanya sosialisasi dari pihak pengelola Rumah Susun Jemundo Sidoarjo tentang bakal datangnya warga Syiah Sampang membuat geram penghuni Rusun yang lama. Penghuni lama terpaksa mengungsi karena kamar-kamar mereka harus ditempati pengungsi Syiah.
"Tidak ada pemberitahuan, tahu-tahu kami disuruh pindah ke komplek A," kata Robert, warga Kompleks B yang sudah satu tahun tinggal di Rusun Jemundo Sidoarjo, Kamis, 20 Juni 2013 malam.
Robert mengatakan saat ini penghuni Syiah datang penghuni rusun kompleks B lantai 2 dan 3, masih belum pulang dari kerja. Mereka terkaget-kaget saat sampai di rumah sudah diisi warga Sampang. "Tahu-tahu setelah datang kami diusuruh pindah," ujarnya.
Setelah berembuk dengan penghuni yang lain mereka sepakat menolak pindah ke komples A. Alasannya mereka sudah bayar, bukan penghuni yang hanya numpang. "Ketika para pengungsi Syiah datang di rusun ini, saya merasa malah kami yang menjadi pengungsi," katanya.
Pengelola Rusunawa, Sutdji, mengatakan kompleks B akan dikhususkan untuk warga Syiah Sampang sementara penghuni yang lama dipindah ke kompleks A. "Untuk malam ini tidak masalah mereka campur dulu, karena keadaanya darurat," katanya.
Sutdji mengatakan, jumlah kamar yang akan dipakai oleh penghuni Syiah di Kompleks B semuanya ada 76 kamar. "Malam ini yang dipakai hanya 64 kamar, besok kami akan atur lagi dengan Dinsos Sampang," ujarnya.
Ket. Gambar: Seorang warga Syiah menangis saat harus di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Fatwa MUI yang mengatakan bahwa Syiah merupakan aliran sesat membuat ribuan santri dan warga mengusir warga Syiah dari Madura.
By: Soewardi.
- Tidak adanya sosialisasi dari pihak pengelola Rumah Susun Jemundo Sidoarjo tentang bakal datangnya warga Syiah Sampang membuat geram penghuni Rusun yang lama. Penghuni lama terpaksa mengungsi karena kamar-kamar mereka harus ditempati pengungsi Syiah.
"Tidak ada pemberitahuan, tahu-tahu kami disuruh pindah ke komplek A," kata Robert, warga Kompleks B yang sudah satu tahun tinggal di Rusun Jemundo Sidoarjo, Kamis, 20 Juni 2013 malam.
Robert mengatakan saat ini penghuni Syiah datang penghuni rusun kompleks B lantai 2 dan 3, masih belum pulang dari kerja. Mereka terkaget-kaget saat sampai di rumah sudah diisi warga Sampang. "Tahu-tahu setelah datang kami diusuruh pindah," ujarnya.
Setelah berembuk dengan penghuni yang lain mereka sepakat menolak pindah ke komples A. Alasannya mereka sudah bayar, bukan penghuni yang hanya numpang. "Ketika para pengungsi Syiah datang di rusun ini, saya merasa malah kami yang menjadi pengungsi," katanya.
Pengelola Rusunawa, Sutdji, mengatakan kompleks B akan dikhususkan untuk warga Syiah Sampang sementara penghuni yang lama dipindah ke kompleks A. "Untuk malam ini tidak masalah mereka campur dulu, karena keadaanya darurat," katanya.
Sutdji mengatakan, jumlah kamar yang akan dipakai oleh penghuni Syiah di Kompleks B semuanya ada 76 kamar. "Malam ini yang dipakai hanya 64 kamar, besok kami akan atur lagi dengan Dinsos Sampang," ujarnya.
Ket. Gambar: Seorang warga Syiah menangis saat harus di pindahkan dari tempat pengungsian di GOR Bulutangkis, Sampang, Madura, (20/6). Fatwa MUI yang mengatakan bahwa Syiah merupakan aliran sesat membuat ribuan santri dan warga mengusir warga Syiah dari Madura.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !