JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Bayu.
- Kepala Ekonom Standard Chartered Indonesia Fauzi Ichsan menilai asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp 9.750 per dolar AS tak realistis. Alasannya, kata dia, stimulus yang diprediksi memperbaiki kondisi perekonomian global belum sepenuhnya diperkirakan belum bekerja dengan baik.
"Harga komoditas diprediksi masih tinggi," kata Fauzi saat dihubungi Tribunekompas, Ahad, 18 Agustus 2013.
Fauzi memprediksi nilai tukar rupiah masih akan tembus ke level Rp 10 ribu lantaran kenaikan suku bunga dan harga komoditas yang masih tinggi. Selain itu, kata dia, gejolak politik menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden akan memicu tingginya nilai tukar mata uang menyusul konsentrasi pemerintah untuk mengendalikan moneter yang terpecah. "Terutama kementerian yang menterinya memiliki agenda pada 2014," kata dia.
Selain asumsi nilai tukar, dalam pidato pengantar nota keuangan 16 Agustus lalu pemerintah juga menetapkan target pertumbuhan pada 2014 sebesar 6,4 persen dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. Berdasarkan penggunaan, pertumbuhan terdiri dari konsumsi masyarakat diharapkan dapat mencapai 5,3 persen, konsumsi pemerintah 5,4 persen, investasi 8,8 persen, ekspor 7,4 persen, dan impor 7,5 persen.
By: Bayu.
- Kepala Ekonom Standard Chartered Indonesia Fauzi Ichsan menilai asumsi nilai tukar rupiah sebesar Rp 9.750 per dolar AS tak realistis. Alasannya, kata dia, stimulus yang diprediksi memperbaiki kondisi perekonomian global belum sepenuhnya diperkirakan belum bekerja dengan baik.
"Harga komoditas diprediksi masih tinggi," kata Fauzi saat dihubungi Tribunekompas, Ahad, 18 Agustus 2013.
Fauzi memprediksi nilai tukar rupiah masih akan tembus ke level Rp 10 ribu lantaran kenaikan suku bunga dan harga komoditas yang masih tinggi. Selain itu, kata dia, gejolak politik menjelang Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden akan memicu tingginya nilai tukar mata uang menyusul konsentrasi pemerintah untuk mengendalikan moneter yang terpecah. "Terutama kementerian yang menterinya memiliki agenda pada 2014," kata dia.
Selain asumsi nilai tukar, dalam pidato pengantar nota keuangan 16 Agustus lalu pemerintah juga menetapkan target pertumbuhan pada 2014 sebesar 6,4 persen dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. Berdasarkan penggunaan, pertumbuhan terdiri dari konsumsi masyarakat diharapkan dapat mencapai 5,3 persen, konsumsi pemerintah 5,4 persen, investasi 8,8 persen, ekspor 7,4 persen, dan impor 7,5 persen.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !