CILACAP, TRIBUNEKOMPAS.
By: Bambang. R.
- Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggruduk Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangpucung, Senin (26/8).
Mereka menuntut agar Kepala UPT Disdikpora Karangpucung, Rohandi agar lebih transparan dalam pengelolaan manajemen Disidikpora di lingkup Kecamatan Karangpucung.
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Bambang Purwanto mengatakan aksi ini dilakukan karena anggota PGRI kecewa terhadap Kepala UPT Disdikpora yang dianggap otoriter dan tidak transparan.
"Dalam promosi kepala sekolah, Kepala UPT Disdikpora bersikap otoriter," tegas Bambang.
Selain itu, massa juga menganggap Kepala UPT Disdikpora tidak transparan dalam pengelolaan keuangan. Namun, Bambang tidak menjelaskan seperti apa bentuk ketidaktransparanan yang dimaksud.
"Yang ikut aksi sekitar 200 orang. Kami sengaja tidak mengerahkan segenap kekuatan agar proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu. Ini baru sekitar 25 persen anggota PGRI Karangpucung," jelasnya.
Massa akhirnya diterima oleh Kepala Dinas Disdikpora Cilacap dan Pejabat di Lingkungan Kecamatan Karangpucung (Muspika). Namun yang bisa masuk ke ruang audiensi hanya sekira 70 orang.
Kepala Dinas Disdikpora Cilacap, Tulus Wibowo berjanji akan menampung aspirasi para guru dan segera menindaklanjutinya. Ia berharap agar aksi ini tidak berlanjut supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah.
"Kami akan segera berkoordinasi untuk menentukan solusi paling tepat," ujar Tulus.
By: Bambang. R.
- Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Karangpucung Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menggruduk Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangpucung, Senin (26/8).
Mereka menuntut agar Kepala UPT Disdikpora Karangpucung, Rohandi agar lebih transparan dalam pengelolaan manajemen Disidikpora di lingkup Kecamatan Karangpucung.
Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Bambang Purwanto mengatakan aksi ini dilakukan karena anggota PGRI kecewa terhadap Kepala UPT Disdikpora yang dianggap otoriter dan tidak transparan.
"Dalam promosi kepala sekolah, Kepala UPT Disdikpora bersikap otoriter," tegas Bambang.
Selain itu, massa juga menganggap Kepala UPT Disdikpora tidak transparan dalam pengelolaan keuangan. Namun, Bambang tidak menjelaskan seperti apa bentuk ketidaktransparanan yang dimaksud.
"Yang ikut aksi sekitar 200 orang. Kami sengaja tidak mengerahkan segenap kekuatan agar proses belajar mengajar di sekolah tidak terganggu. Ini baru sekitar 25 persen anggota PGRI Karangpucung," jelasnya.
Massa akhirnya diterima oleh Kepala Dinas Disdikpora Cilacap dan Pejabat di Lingkungan Kecamatan Karangpucung (Muspika). Namun yang bisa masuk ke ruang audiensi hanya sekira 70 orang.
Kepala Dinas Disdikpora Cilacap, Tulus Wibowo berjanji akan menampung aspirasi para guru dan segera menindaklanjutinya. Ia berharap agar aksi ini tidak berlanjut supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah.
"Kami akan segera berkoordinasi untuk menentukan solusi paling tepat," ujar Tulus.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !