JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Bayu.
-Program Low Cost Green Car (LCGC) harus segera dihentikan jika alasan yang dipergunakan ternyata lemah dan ditolak masyarakat.
Demikian ditegaskan pakar kebijakan publik, Andrinof Chaniago dalam diskusi Pro Kontra Mobil Murah" di gedung DPR, Kamis (26/9).
Namun jika dicermati, menurut dia, enam alasan yang dikemukakan pemerintah menelurkan kebijakan itu sangat lemah dan bahkan menipu. Salah satu contoh konkrit dari kebijakan itu palsu adalah adanya klaim bahwa dengan adanya mobil murah maka kondisi lingkungan bisa diselamatkan dan konsumsi bahan bakar minyak menjadi menurun. Padahal, logika semacam ini jelas sesat atau terpelintir karena dengan adanya mobil murah maka jumlah mobil membengkak.
"Harusnya memajukan industri mobil nasional, dan yang dibutuhkan masyarakat. Bukan mobil pura-pura murah, sasarannya 85 persen sesat karena otaknya sesat, menyimpang, dan itu berarti memangsa rakyat. Inilah kebijakan predator karena merampok hak-hak rakyat dan merubah rakyat menjadi konsumen dengan mengorbankan kesejahteraan keluarga, hanya untuk mencicil mobil," kritiknya.
Menurut Andrinof, peluang industri otomatif itu bukan saja mobil murah melainkan transpormasi massal, bus, dan sebagainya disamping kebutuhan mendasar masyarakat seperti pangan dan sandang.
"Tapi karena otak pedagang, maka selalu aji mumpung untuk menerima fee dan rente sehingga tak berpikir panjang untuk masa depan bangsa dan negara," tambahnya.
By: Bayu.
-Program Low Cost Green Car (LCGC) harus segera dihentikan jika alasan yang dipergunakan ternyata lemah dan ditolak masyarakat.
Demikian ditegaskan pakar kebijakan publik, Andrinof Chaniago dalam diskusi Pro Kontra Mobil Murah" di gedung DPR, Kamis (26/9).
Namun jika dicermati, menurut dia, enam alasan yang dikemukakan pemerintah menelurkan kebijakan itu sangat lemah dan bahkan menipu. Salah satu contoh konkrit dari kebijakan itu palsu adalah adanya klaim bahwa dengan adanya mobil murah maka kondisi lingkungan bisa diselamatkan dan konsumsi bahan bakar minyak menjadi menurun. Padahal, logika semacam ini jelas sesat atau terpelintir karena dengan adanya mobil murah maka jumlah mobil membengkak.
"Harusnya memajukan industri mobil nasional, dan yang dibutuhkan masyarakat. Bukan mobil pura-pura murah, sasarannya 85 persen sesat karena otaknya sesat, menyimpang, dan itu berarti memangsa rakyat. Inilah kebijakan predator karena merampok hak-hak rakyat dan merubah rakyat menjadi konsumen dengan mengorbankan kesejahteraan keluarga, hanya untuk mencicil mobil," kritiknya.
Menurut Andrinof, peluang industri otomatif itu bukan saja mobil murah melainkan transpormasi massal, bus, dan sebagainya disamping kebutuhan mendasar masyarakat seperti pangan dan sandang.
"Tapi karena otak pedagang, maka selalu aji mumpung untuk menerima fee dan rente sehingga tak berpikir panjang untuk masa depan bangsa dan negara," tambahnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !