JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Rangga.
- Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, meski dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, belum ada rencana untuk membatalkan kepergiannya ke Tanah Suci untuk berhaji.
Atut yang sebelumnya dikabarkan sakit, menurut ajudannya, Linda sudah membaik. "Ibu sehat sekarang dan sedang persiapan acara zikir walimatul safar (persiapan haji), Insya Allah tanggal 9 Oktober berangkat haji," kata Linda kemarin.
Padahal Direktorat Jenderal Keimigrasian telah mencekal Atut sejak 3 Oktober 2013 atas permintaan KPK. Linda yang diajukan sejumlah pertanyaan terkait pencekalan atasannya buru-buru menyudahi pembicarannya. "Sudah ya, ini sedang persiapan (acara) di rumah Ibu di Serang," ujar Linda sembari menutup telepon.
Atut sepertinya tak menghiraukan pencekalan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penangkapan adiknya, Tubagus Chaeri Wardhana, yang diduga menyuap Rp 1 miliar kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar untuk memenangkan gugatan pemilihan kepala daerah Lebak, Banten.
PT Angkasa Pura II menyatakan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, akan mengalami kesulitan jika ingin tetap menjalankan ibadah haji. "Kalau dia dicekal, pasti imigrasi tidak akan beri izin," kata Kepala Humas Angkasa Pura II, Kristanto, saat dihubungi Tribunekompas, Senin, 7 Oktober 2013.
Meski demikian, ia mengatakan sulit untuk melacak maskapai mana yang akan ditumpangi Atut. Kristanto menjelaskan, ada dua bandara yang kemungkinan menjadi bandara keberangkatan Atut. Pertama, Bandara Halim Perdanakusuma. Kedua, Bandara Soekarno-Hatta. "Haji reguler lewat Halim dan haji plus, lewat Cengkareng," ucapnya.
Sumber Tribunekompas mengungkapkan, nama Atut tidak ada dalam daftar penumpang atau manifes Garuda Indonesia dengan tanggal keberangkatan 9 Oktober mendatang. Namun, ia melanjutkan, masih ada kemungkinan Atut menumpang maskapai tersebut. "Bisa jadi dia pakai agen perjalanan, dan nama di manifes ya nama agen itu," ujar sumber itu.
Garuda Indonesia menyatakan belum mengetahui maskapai yang akan ditumpangi Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, untuk menunaikan ibadah haji. "Kalau masuk daftar cekal, maka Garuda boleh menolak," kata Senior Manager Public Relations Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, melalui pesan singkatnya kemarin.
Ia pun menambahkan belum mengetahui paket haji yang dipilih Atut. Ikhsan menjelaskan, jika mengikuti paket haji reguler, maka nama Atut terdaftar di Kementerian Agama. Namun jika memilih paket haji plus, ada kemungkinan Atut akan diterbangkan oleh maskapai lain selain Garuda Indonesia. Maskapai-maskapai tersebut adalah Emirates, Etihad, Qatar Airways, Saudi Airlines, Singapore Airlines, dan Malaysian Airlines.
By: Rangga.
- Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, meski dicekal oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, belum ada rencana untuk membatalkan kepergiannya ke Tanah Suci untuk berhaji.
Atut yang sebelumnya dikabarkan sakit, menurut ajudannya, Linda sudah membaik. "Ibu sehat sekarang dan sedang persiapan acara zikir walimatul safar (persiapan haji), Insya Allah tanggal 9 Oktober berangkat haji," kata Linda kemarin.
Padahal Direktorat Jenderal Keimigrasian telah mencekal Atut sejak 3 Oktober 2013 atas permintaan KPK. Linda yang diajukan sejumlah pertanyaan terkait pencekalan atasannya buru-buru menyudahi pembicarannya. "Sudah ya, ini sedang persiapan (acara) di rumah Ibu di Serang," ujar Linda sembari menutup telepon.
Atut sepertinya tak menghiraukan pencekalan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penangkapan adiknya, Tubagus Chaeri Wardhana, yang diduga menyuap Rp 1 miliar kepada Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar untuk memenangkan gugatan pemilihan kepala daerah Lebak, Banten.
PT Angkasa Pura II menyatakan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, akan mengalami kesulitan jika ingin tetap menjalankan ibadah haji. "Kalau dia dicekal, pasti imigrasi tidak akan beri izin," kata Kepala Humas Angkasa Pura II, Kristanto, saat dihubungi Tribunekompas, Senin, 7 Oktober 2013.
Meski demikian, ia mengatakan sulit untuk melacak maskapai mana yang akan ditumpangi Atut. Kristanto menjelaskan, ada dua bandara yang kemungkinan menjadi bandara keberangkatan Atut. Pertama, Bandara Halim Perdanakusuma. Kedua, Bandara Soekarno-Hatta. "Haji reguler lewat Halim dan haji plus, lewat Cengkareng," ucapnya.
Sumber Tribunekompas mengungkapkan, nama Atut tidak ada dalam daftar penumpang atau manifes Garuda Indonesia dengan tanggal keberangkatan 9 Oktober mendatang. Namun, ia melanjutkan, masih ada kemungkinan Atut menumpang maskapai tersebut. "Bisa jadi dia pakai agen perjalanan, dan nama di manifes ya nama agen itu," ujar sumber itu.
Garuda Indonesia menyatakan belum mengetahui maskapai yang akan ditumpangi Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, untuk menunaikan ibadah haji. "Kalau masuk daftar cekal, maka Garuda boleh menolak," kata Senior Manager Public Relations Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, melalui pesan singkatnya kemarin.
Ia pun menambahkan belum mengetahui paket haji yang dipilih Atut. Ikhsan menjelaskan, jika mengikuti paket haji reguler, maka nama Atut terdaftar di Kementerian Agama. Namun jika memilih paket haji plus, ada kemungkinan Atut akan diterbangkan oleh maskapai lain selain Garuda Indonesia. Maskapai-maskapai tersebut adalah Emirates, Etihad, Qatar Airways, Saudi Airlines, Singapore Airlines, dan Malaysian Airlines.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !