JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Parman.
-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar dialog dengan 1.500 warga di Monas, Jakarta Pusat, Kamis 28 Noember 2013. Para warga ini merupakan perwakilan dari masing-masing kelurahan.
Jokowi, sapaan akrab mantan Wali Kota Solo ini, duduk di panggung kecil mengenakan batik cokelat motif lurik lengan panjang. Di tangannya ada kertas dan alat tulis. Sambil mendengarkan curhatan warga, ia mencatat dengan khusyuk.
Warga Kepulauan Seribu, Nugraha, mengeluhkan soal akses transportasi. Padahal menurut warga Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan ini tingkat kunjungan wisatawan tinggi. "Masa pelabuhan aksesnya dicampur tempat pelelangan ikan. Kami seperti dianaktirikan," kata pria 56 tahun ini.
Kemudian, Syarifudin, warga Cipayung Jakarta Timur dan Nasrudin dari Pademangan, Jakarta Utara, mengeluhkan masih banyaknya tempat pijat plus-plus yang menurut mereka indikator gagalnya pembangunan masyarakat.
Masih banyak keluhan lainnya, seperti soal banjir, sampah, serta usulan soal menghidupkan kesenian masyarakat. Susana dialog ini cukup "panas" karena masing-masing perwakilan warga ingin menyampaikan keluhannya.
Setelah warga curhat, Jokowi berdiri, dia menjawab, "Untuk pertanyaan-pertanyaan ini, saya akan cek ke lapangan."
Dia mengaku tidak bisa memutuskan kalau belum melihat kondisi di lapangan. "Nah kalau ada apa-apa bisa SMS ke 08122600960 atau e-mail ke gubdki@gmail.com," katanya.
By: Parman.
-Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggelar dialog dengan 1.500 warga di Monas, Jakarta Pusat, Kamis 28 Noember 2013. Para warga ini merupakan perwakilan dari masing-masing kelurahan.
Jokowi, sapaan akrab mantan Wali Kota Solo ini, duduk di panggung kecil mengenakan batik cokelat motif lurik lengan panjang. Di tangannya ada kertas dan alat tulis. Sambil mendengarkan curhatan warga, ia mencatat dengan khusyuk.
Warga Kepulauan Seribu, Nugraha, mengeluhkan soal akses transportasi. Padahal menurut warga Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan ini tingkat kunjungan wisatawan tinggi. "Masa pelabuhan aksesnya dicampur tempat pelelangan ikan. Kami seperti dianaktirikan," kata pria 56 tahun ini.
Kemudian, Syarifudin, warga Cipayung Jakarta Timur dan Nasrudin dari Pademangan, Jakarta Utara, mengeluhkan masih banyaknya tempat pijat plus-plus yang menurut mereka indikator gagalnya pembangunan masyarakat.
Masih banyak keluhan lainnya, seperti soal banjir, sampah, serta usulan soal menghidupkan kesenian masyarakat. Susana dialog ini cukup "panas" karena masing-masing perwakilan warga ingin menyampaikan keluhannya.
Setelah warga curhat, Jokowi berdiri, dia menjawab, "Untuk pertanyaan-pertanyaan ini, saya akan cek ke lapangan."
Dia mengaku tidak bisa memutuskan kalau belum melihat kondisi di lapangan. "Nah kalau ada apa-apa bisa SMS ke 08122600960 atau e-mail ke gubdki@gmail.com," katanya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !