JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Parman.
- Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta. Seiring waktu berlalu, Jakarta semakin banyak dihuni oleh suku-suku lainnya. Akankah orang Betawi 'menghilang' dari kampung halamannya sendiri?
"Banyak orang luar yang terperangkap dengan pendapat bahwa sekarang orang Betawi inferior dan menghilang dari kampung halamannya sendiri. Namun sebenarnya orang Betawi masih ada meskipun jumlahnya kalah banyak dari suku lainnya," terang antropolog, Prof Dr Yasmine Z Shahab.
Hal itu disampaikan dia dalam bincang-bincang bertajuk 'Betawi Punye Gaye' di Bentara Budaya Jakarta, Rabu (25/4).
Suku Betawi berasal dari hasil perkawinan antaretnis dan bangsa pada masa lalu. Mulanya orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon dan Melayu sengaja didatangkan ke Batavia oleh kompeni Belanda. Mereka sengaja didatangkan untuk menjadi budak atau orang suruhan.
Kemudian perkawinan campur pun terjadilah. Tak hanya antar suku di Nusantara, perkawinan campur juga melibatkan orang Belanda, Portugis, Arab, China, India dan bangsa lain yang datang ke Batavia untuk bekerja dan berdagang. Kawin campur itu berlangsung hingga sekitar dua abad.
Nah, baru pada abad 19 ada orang yang menyebut dirinya Betawi. Suku Betawi baru benar-benar ada pada 1923 saat Husni Thamrin mendirikan Perkoempoelan Kaoem Betawi.
"Saya percaya penduduk asli Jakarta itu ya Betawi ini," imbuh akademisi UI ini.
Dulunya, orang Betawi lebih suka menyebut dirinya dengan nama kampung asalnya. Misalnya saja orang Rawa Belong, orang Kemayoran, dan orang Senen.
"Saya tidak percaya Betawi akan hilang. Memang bisa hilang karena kebudayaan itu dinamis. Namun Betawi itu tidak hilang, yang ada hanyalah berubah," sambung Yasmine.
Bukti orang Betawi masih demikian eksis tersermin dari organisasi Betawi yang ada. Pada tahun 1990-an, Yasmine mencatat hanya ada sekitar 20 organisasi. Namun kini ada ratusan organisasi Betawi.
"Di public life sekarang ini mungkin berubah, tapi di private life masih menjunjung tradisi Betawi. Sekarang banyak orang Betawi yang mencari identitasnya, menggali lagi tradisinya," ucap Yasmin.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !