Headlines News :
Home » » Nunun Bersumpah Demi Allah, Ibu Miranda Pernah Minta Tolong Saya

Nunun Bersumpah Demi Allah, Ibu Miranda Pernah Minta Tolong Saya

Written By Tribunekompas.com on Senin, 09 April 2012 | 7:35:00 PM

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Anto.

- Nunun
Nurbaetie, istri mantan wakil Kepala Polri Adang Daradjatun, terlihat menahan kecewa melihat gaya bicara Miranda Swaray Goeltom saat bersaksi untuk dirinya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Nunun yang kini menjadi terdakwa kasus cek pelawat untuk memenangkan Miranda pada tahun 2004 sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu mengaku sedih melihat Miranda seperti tak kenal akrab dengan dirinya. Padahal, Miranda pernah datang ke rumahnya di Cipete pada Juni 2004 dan meminta dia membantunya memenangkan pemilihan itu.

Menurut Nunun, ia pernah dimintai tolong Miranda untuk mengatur pertemuan dengan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004 menjelang pemilihan DGS BI di Senayan. Keterangan itu sesuai dengan yang dijelaskan Nunun dalam Berita Acara Pemeriksaan dirinya selaku tersangka.

"Saya bersumpah, demi Allah, Ibu (Miranda) pernah meminta tolong saya untuk menemukan Ibu dengan kawan-kawan DPR di rumah saya di Cipete," kata Nunun saat memberi keterangan Miranda selaku saksi dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 9 April 2012.

Pertemuan itu dihadiri tiga politikus, yakni Paskah Suzeta dan Hamka Yandhu dari Partai Golkar dan Endin J. Soefihara dari Partai Persatuan Pembangunan. Dalam pertemuan itu, kata Nunun, Miranda minta agar dia dimenangkan dalam uji kepatutan dan kelayakan DGS BI oleh Komisi Keuangan DPR. "Demi Allah pula Ibu bertemu mereka dan minta agar Ibu diloloslan dalam fit and proper test," ujar Nunun.

Nunun sendiri mengaku bangga bisa mengenalkan Miranda ke kenalannya di Senayan. Apalagi, setelah itu Miranda terpilih sebagai DGS BI. "Saya bangga bisa membantu mengenalkan Ibu ke mereka. Tapi saya enggak menyangka (sekarang) saya bisa duduk di sini sebagai terdakwa," kata dia.

Saat mendengar keterangan Nunun tersebut, Miranda hanya mengangguk-angguk sembari melempar tatapan serius ke istri bekas Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun tersebut. Ia sendiri membantah soal pertemuan Cipete dengan Hamka, Paskah, dan Endin yang disebut-sebut membahas pencalonan dirinya.

Adapun saat diperiksa sebagai saksi hari ini, Miranda mengakui kenal dengan Nunun dari sejumlah acara sosialita. Dosen Fakultas Ekonomi UI itu pun tak membantah minta dukungan Nunun dalam pemilihan DGS BI. Namun, kata Miranda, dukungan yang dia harap bukan berupa sokongan duit, melainkan doa.

Ihwal pertemuan Cipete, Miranda membantahnya. Ia mengklaim, dalam beberapa kali kunjungannya ke rumah Nunun, tak sekali pun bertemu dengan anggota Dewan. Apalagi, sampai meminta dukungan untuk seleksi uji kepatutan dan kelayakan di Senayan. "Tidak ada (bahasan soal pencalonan). Bu Nunun tidak pernah menawarkan, saya juga tidak pernah meminta," ujarnya.

Miranda sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini pada Januari lalu. Namun hingga saat ini, ia belum diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka. Miranda disangka menyuap anggota DPR periode 1999-2004 dengan 480 lembar cek pelawat Bank Internasional Indonesia senilai Rp 24 miliar. Cek itu diduga untuk memenangkan dirinya sebagai DGS BI.

Dari persidangan, terungkap cek tersebut diterbitkan BII atas permintaan Bank Artha Graha. Bank milik pengusaha Tomi Winata itu meminta cek pelawat ke BII setelah ada permohonan dari PT First Mujur Plantation and Insustry. Hingga saat ini, belum terungkap bagaimana cek PT FMPI bisa ada di tangan anggota Dewan.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

.

.

BERITA POPULAR

 
Copyright © 2015. TRIBUNEKOMPAS.COM - All Rights Reserved
Published by Tribunekompas.com