JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Anto.
-Ahli forensik ternama Indonesia, Abdul Mun'im Idris, SpF meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2013. Sejumlah karangan bunga terlihat telah menghiasi di depan Rumah Duka RSCM.
Berdasarkan pantauan Tribunekompas, terdapat sembilan karangan bunga dari berbagai pihak. Empat di antaranya datang dari Pengurus Pusat PDFI, Pengurus Besar Ikatan Istri Dokter Indonesia (PB IDI), Kapusdokkes Polri dan Kapolri Jendral Timur Pradopo. Semuanya bertuliskan, "Turut Berduka Cita."
Selain karangan bunga, sejumlah pelayat pun terlihat terus berdatangan ke Rumah Duka RSCM. Namun, sampai saat ini, belum tampak satu pun pejabat negara yang datang. Kini, jasad dokter yang pernah menyelidiki kematian Presiden Soekarno, aktivis Munir, dan Marsinah itu tengah dimandikan.
Setelah itu, rencananya jenazah Mun'im Idris akan dibawa ke Masjid Arif Rahman Hakim untuk disalatkan. Usai salat Jumat, jenazah pria 66 tahun asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu akan disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Pusat.
Munim Idris meninggal sekitar jam 02.32 dinihari tadi. Tiga hari sebelumnya, Mun'im Idris menjalani operasi kanker pankreas selama enam jam. Menurut anak ketiga Munim Idris, Elita Murnawaty, operasi berjalan lancar. Namun, setelah itu, kondisi ayahnya perlahan menurun "Nafasnya agak sesak," katanya "Pas malam tadi kondisinya menurun."
By: Anto.
-Ahli forensik ternama Indonesia, Abdul Mun'im Idris, SpF meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, 27 September 2013. Sejumlah karangan bunga terlihat telah menghiasi di depan Rumah Duka RSCM.
Berdasarkan pantauan Tribunekompas, terdapat sembilan karangan bunga dari berbagai pihak. Empat di antaranya datang dari Pengurus Pusat PDFI, Pengurus Besar Ikatan Istri Dokter Indonesia (PB IDI), Kapusdokkes Polri dan Kapolri Jendral Timur Pradopo. Semuanya bertuliskan, "Turut Berduka Cita."
Selain karangan bunga, sejumlah pelayat pun terlihat terus berdatangan ke Rumah Duka RSCM. Namun, sampai saat ini, belum tampak satu pun pejabat negara yang datang. Kini, jasad dokter yang pernah menyelidiki kematian Presiden Soekarno, aktivis Munir, dan Marsinah itu tengah dimandikan.
Setelah itu, rencananya jenazah Mun'im Idris akan dibawa ke Masjid Arif Rahman Hakim untuk disalatkan. Usai salat Jumat, jenazah pria 66 tahun asal Pekalongan, Jawa Tengah, itu akan disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Pusat.
Munim Idris meninggal sekitar jam 02.32 dinihari tadi. Tiga hari sebelumnya, Mun'im Idris menjalani operasi kanker pankreas selama enam jam. Menurut anak ketiga Munim Idris, Elita Murnawaty, operasi berjalan lancar. Namun, setelah itu, kondisi ayahnya perlahan menurun "Nafasnya agak sesak," katanya "Pas malam tadi kondisinya menurun."
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !