JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Bayu.
- Sekretaris Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakopti) Suyanto mengatakan para importir dan Gakopti telah menyepakati harga Rp 8490/ kilogram untuk kedelai.
Harga ini, kata dia, merupakan hasil diskusi yang tadi siang dilakukan di Kementerian Perdagangan Selasa siang, 10 September 2013.
“Tapi ini Cuma kesepakatan dengan 5 importir, kan masih banyak juga importir yang tidak hadir tadi,” katanya ketika dihubungi Tribunekompas.
Ia memperkirakan jumlah importir yang hadir tadi belum seberapa dibanding data yag dikeluarkan Kementerian Pedagangan yang mencantumkan 24 importir termasuk Bulog dan Gakopti. “Bulog dan Gakopti kan belum jalan impornya, berarti ada 17 importir yang tadi belum hadir,” katanya.
Ia tidak tahu apakah nantinya importir yang hadir turut menuruti kesepakatan yang tadi terbentuk. “Tidak tahu juga, tapi importir yang tadi hadir katanya akan memberitahu yang tidak hadir,” katanya.
Mengenai berapa banyak stok yang dimiliki importir saat in, Suyanto mengatakan tidak tahu pasti angkanya. “Klaimnya kan 300.000 ribu, tapi tadi dari lima importir hanya sekitar 11.500 ton kedelai yang dilepas,” katanya.
Sebanyak 11.500 ini, kata dia, akan dijadikan penyaluran percontohan. “Jadi seperti ini tahap I nya, nanti dikaji lagi apa stok itu pengaruhi harga pasar,” katanya.
Angka 11.5000 pun kata dia tidaklah begitu signifikan dibandig total kebutuhan kedelai. “Itu kalau diandai-andai paling hanya kebutuhan sebulan Jakarta. Kalau kebutuhan perbulanya itu kira-kira 132 ribu ton per bulan seluruh Indonesia,” katanya.
Kementerian Perdagangan hari ini mengundang perwakilan dari perajin tahu tempe dan importir kedelai. Ada lima perusahaan importir kedelai yang turut diundang dalam rapat siang tadi. Kelimanya merupakan perusahaan importir yang kini masih memiliki stok kedelai impor. Kelimanya adalah: PT FKS Multi Agro, PT Gerbang Cahaya Utama, PT Jakson Niagatama, PT Setia Cipta Ekatama dan PT Sukabumi Serasi Indah.
By: Bayu.
- Sekretaris Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakopti) Suyanto mengatakan para importir dan Gakopti telah menyepakati harga Rp 8490/ kilogram untuk kedelai.
Harga ini, kata dia, merupakan hasil diskusi yang tadi siang dilakukan di Kementerian Perdagangan Selasa siang, 10 September 2013.
“Tapi ini Cuma kesepakatan dengan 5 importir, kan masih banyak juga importir yang tidak hadir tadi,” katanya ketika dihubungi Tribunekompas.
Ia memperkirakan jumlah importir yang hadir tadi belum seberapa dibanding data yag dikeluarkan Kementerian Pedagangan yang mencantumkan 24 importir termasuk Bulog dan Gakopti. “Bulog dan Gakopti kan belum jalan impornya, berarti ada 17 importir yang tadi belum hadir,” katanya.
Ia tidak tahu apakah nantinya importir yang hadir turut menuruti kesepakatan yang tadi terbentuk. “Tidak tahu juga, tapi importir yang tadi hadir katanya akan memberitahu yang tidak hadir,” katanya.
Mengenai berapa banyak stok yang dimiliki importir saat in, Suyanto mengatakan tidak tahu pasti angkanya. “Klaimnya kan 300.000 ribu, tapi tadi dari lima importir hanya sekitar 11.500 ton kedelai yang dilepas,” katanya.
Sebanyak 11.500 ini, kata dia, akan dijadikan penyaluran percontohan. “Jadi seperti ini tahap I nya, nanti dikaji lagi apa stok itu pengaruhi harga pasar,” katanya.
Angka 11.5000 pun kata dia tidaklah begitu signifikan dibandig total kebutuhan kedelai. “Itu kalau diandai-andai paling hanya kebutuhan sebulan Jakarta. Kalau kebutuhan perbulanya itu kira-kira 132 ribu ton per bulan seluruh Indonesia,” katanya.
Kementerian Perdagangan hari ini mengundang perwakilan dari perajin tahu tempe dan importir kedelai. Ada lima perusahaan importir kedelai yang turut diundang dalam rapat siang tadi. Kelimanya merupakan perusahaan importir yang kini masih memiliki stok kedelai impor. Kelimanya adalah: PT FKS Multi Agro, PT Gerbang Cahaya Utama, PT Jakson Niagatama, PT Setia Cipta Ekatama dan PT Sukabumi Serasi Indah.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !