JAKARTA, TRIBUNEKOMPAS.
By: Parman.
- Sekitar 13 orang duduk melingkar di meja makan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Perwakilan warga Penjaringan, Jakarta Utara, akan mengutarakan unek-uneknya soal relokasi Waduk Pluit, Selasa, 21 Mei 2013 lalu.
Tak berselang lama, si empunya acara masuk ke ruang makan Gubernur. Santap siang dimulai, Jokowi, sapaan akrab Gubernur, bahkan tak segan mempersilakan tamunya makan lebih banyak darinya.
Agenda siang itu adalah satu, Jokowi ingin mendengar curhat warga soal relokasi Waduk Pluit. Makan siang dengan menu berbagai macam masakan laut ini terbukti sukses meluluhkan warga.
Buktinya, Waduk Pluit, Jakarta Utara, sekarang bersalin rupa. Waduk yang dulunya dipenuhi permukiman kumuh sekarang menjadi ruang terbuka dengan segala fasilitasnya.
Lobi meja makan yang dilakukan Mantan Wali Kota Solo ini memang bukan hal baru. Di kota asalnya tersebut dia juga mengajak pedagang kaki lima makan untuk mendengarkan unek-unek mereka.
Hasilnya, PKL di Solo bisa ditertibkan dengan lancar. Di Jakarta, cerita kesuksesan lobi meja makan berlanjut saat akan memindahkan Pedagang Tanah Abang. Pasar Tanah Abang yang awalnya momok macet bagi warga Jakarta sekarang bisa dibilang tertib tanpa PKL di pinggir jalan.
Cerita serupa yang paling mutakhir adalah pemindahan warga di Waduk Ria Rio. Penduduk yang awalnya sempat melakukan aksi walk out saat akan dilangsungkan pengundian rumah susun sewa sekarang luluh. Bahkan banyak warga berebut mendaftar di rusunawa.
Rekan kerjanya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta menilai lobi meja makan menjadi keahlian Jokowi. "Saya apresiasi langkah Jokowi, dia memang jago urusan seperti ini," kata Ketua Fraksi Hanura-Partai Damai Sejahtera Fahmi Zulfikar ketika dihubungi Tribunekompas kemarin.
Menurut Fahmi, Jokowi tahu bagaimana cara meluluhkan hati warga. Makan satu meja dengan Gubernur adalah salah satunya. Hal ini merupakan kejadian yang sangat jarang bagi masyarakat.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro berpendapat komunikasi Jokowi dengan warga lah kunci keberhasilannya. Menurut dia, gaya bahasa Jokowi memiliki kesan yang melekat di warga.
"Sekarang ini memang eranya pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan masyarakat," ujarnya. Jokowi, menurut dia, mampu menempatkan diri pada posisi seorang pendengar yang setia.
By: Parman.
- Sekitar 13 orang duduk melingkar di meja makan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Perwakilan warga Penjaringan, Jakarta Utara, akan mengutarakan unek-uneknya soal relokasi Waduk Pluit, Selasa, 21 Mei 2013 lalu.
Tak berselang lama, si empunya acara masuk ke ruang makan Gubernur. Santap siang dimulai, Jokowi, sapaan akrab Gubernur, bahkan tak segan mempersilakan tamunya makan lebih banyak darinya.
Agenda siang itu adalah satu, Jokowi ingin mendengar curhat warga soal relokasi Waduk Pluit. Makan siang dengan menu berbagai macam masakan laut ini terbukti sukses meluluhkan warga.
Buktinya, Waduk Pluit, Jakarta Utara, sekarang bersalin rupa. Waduk yang dulunya dipenuhi permukiman kumuh sekarang menjadi ruang terbuka dengan segala fasilitasnya.
Lobi meja makan yang dilakukan Mantan Wali Kota Solo ini memang bukan hal baru. Di kota asalnya tersebut dia juga mengajak pedagang kaki lima makan untuk mendengarkan unek-unek mereka.
Hasilnya, PKL di Solo bisa ditertibkan dengan lancar. Di Jakarta, cerita kesuksesan lobi meja makan berlanjut saat akan memindahkan Pedagang Tanah Abang. Pasar Tanah Abang yang awalnya momok macet bagi warga Jakarta sekarang bisa dibilang tertib tanpa PKL di pinggir jalan.
Cerita serupa yang paling mutakhir adalah pemindahan warga di Waduk Ria Rio. Penduduk yang awalnya sempat melakukan aksi walk out saat akan dilangsungkan pengundian rumah susun sewa sekarang luluh. Bahkan banyak warga berebut mendaftar di rusunawa.
Rekan kerjanya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta menilai lobi meja makan menjadi keahlian Jokowi. "Saya apresiasi langkah Jokowi, dia memang jago urusan seperti ini," kata Ketua Fraksi Hanura-Partai Damai Sejahtera Fahmi Zulfikar ketika dihubungi Tribunekompas kemarin.
Menurut Fahmi, Jokowi tahu bagaimana cara meluluhkan hati warga. Makan satu meja dengan Gubernur adalah salah satunya. Hal ini merupakan kejadian yang sangat jarang bagi masyarakat.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro berpendapat komunikasi Jokowi dengan warga lah kunci keberhasilannya. Menurut dia, gaya bahasa Jokowi memiliki kesan yang melekat di warga.
"Sekarang ini memang eranya pemimpin yang bisa berkomunikasi dengan masyarakat," ujarnya. Jokowi, menurut dia, mampu menempatkan diri pada posisi seorang pendengar yang setia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !