JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Parman.
- Masyarakat berharap, siapa pun gubernur yang terpilih nantinya dapat menyelesaikan lima masalah utama Jakarta. Setidaknya itulah yang terungkap dalam survei Pusat Kajian Politik (Puskapol) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
"Lima masalah utama itu adalah kemacetan, banjir, lingkungan, keamanan, dan kesejahteraan," kata Dirga Ardiansa, salah satu peneliti Puskapol, di Hotel Ibis, Jakarta Pusat, Ahad, 22 April 2012.
Survei diikuti 742 responden yang dipilih secara acak melalui telepon dalam periode 12-17 April 2012. Saat responden diminta menyebutkan tiga masalah utama yang dihadapi ibu kota, hasilnya adalah kemacetan (25,02 persen), banjir (21,67 persen), lingkungan (10,89 persen), keamanan (9,53 persen), dan kesejahteraan (6,73 persen).
Masalah-masalah itulah yang akan jadi tantangan bagi gubernur yang terpilih nanti. Sebab hampir 30 persen dari responden menginginkan semua masalah itu mampu diselesaikan dalam dua tahun.
"Bahkan untuk isu kesejahteraan, seperti kemiskinan, dan keamanan seperti kriminal, premanisme, dan pemerkosaan, harus mampu ditangani pada satu tahun pertama dengan tingkat survei mencapai 62 persen," kata Dirga.
Menariknya, dalam survei ini, responden juga diminta memberikan solusi untuk masalah-masalah yang dihadapinya. Untuk masalah paling serius, yaitu kemacetan misalnya, sejumlah responden memberikan alternatif regulasi pembatasan kendaraan sebesar 26,8 persen, perbaikan dan penambahan transportasi umum sebesar 17 persen, pembangunan sarana jalan sebesar 15 persen, dan pengaturan lalu lintas sebesar 11 persen.
Masalah serius berikutnya, yaitu banjir. Opsi solusi yang ditawarkan adalah pengaturan dan penataan lingkungan, juga pembersihan kali dan saluran air secara rutin. Sementara opsi perlindungan pedagang kecil dan jaminan sosial dianggap solusi untuk masalah kesejahteraan, seperti kemiskinan di Kota Jakarta.
Hanya, menurut Dirga, enam pasangan yang tampil sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta ternyata belum meyakinkan bagi para responden. Sebanyak 59,2 persen mengaku belum tahu kandidat yang dianggap mampu mengatasi masalah Jakarta. Sementara 23,1 persen lainnya manyatakan ada pasangan yang cukup layak memimpin Jakarta. "Bahkan ada 17,6 persen responden menganggap tidak ada kandidat yang dianggap mampu mengatasi masalah Jakarta," ujarnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !