MEDAN, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Hasibuan.
- Dua kelompok warga yang saling mempertahankan lahan garapannya bentrok terbuka di areal garapan kawasan Keramat Kuda, Jalan Jermal XV, Medan, Jumat (27/4/2012).
Akibatnya, Batu Alam Sitorus (60), warga Jalan Kiwi Raya, Perumnas Mandala, Medan, luka parah dan harus di rawat di RSU dr. Pirngadi, Medan.
Kapolsekta Percut Sei Tuan, Kompol Maringan Simanjuntak didampingi Kanit Reskrim AKP Faidir Chaniago mengatakan bentrok disulut oleh terbakarnya posko salah satu kelompok penggarap di kawasan tersebut.
Sang pemilik melihat posko yang terbuat dari kayu, bambu, dan tepas, tinggal bara dan abu langsung menduga bahwa pembakaran dilakukan penggarap dari kelompok tani gotong royong.
"Pemilik posko melakukan aksi balasan dengan merubuhkan bangunan milik kelompok penggarap gotong royong yang terbuat dari batu dan sedang dalam tahap pengerjaan," kata Kapolsek.
Kelompok penggarap tandingan dengan jumlah ratusan orang kontak fisik dengan kelompok penggarap gotong royong. Akibat jumlah yang tak seimbang, satu anggota kelompok penggarap kena luka bacok di bagian tangan, kepala, kaki, dan bahu.
Polisi masih memburu kelompok penggarap yang melakukan pembakaran dan menyebabkan korban jatuh. Ketua Kelompok Penggarap Gotong Royong, Umri Barus menceritakan bahwa penyerang berjumlah ratusan orang.
"Sedangkan kami hanya sekira 30 orang, jelas tak imbang. Jadinya anggota kami luka-luka. Entah apa masalah mereka dengan kami, yang jelas, saat kejadian tidak ada kontak antara kami dan mereka," kata Umri.
Dia bilang, kelompoknya tengah sibuk membereskan pembangunan posko yang tinggal kamar mandi saja. Ketika di serang, mereka memilih melarikan diri ke posko utama yang jaraknya 300 meter dari lokasi pembakaran, sembari menghubungi Polsekta Percut Sei Tuan.
Pascapenyerangan, areal garapan tersebut di awasi dan di jaga polisi. Dan untuk mengetahi siapa pelaku pengrusakan dan penganiayaan, enam orang saksi tengah menjalani pemeriksaan.
"Kita menyiagakan petugas dikawasan tersebut untuk menghindari adanya serangan balasan dan antisipasi bentrok susulan. Enam orang saksi sedang diperiksa untuk melengkapi berkas perkara ini," papar Kapolsek.
Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah menemui kedua kelompok penggarap agar tidak melakukan aksi balas dendam karena akan merugikan kedua belah pihak.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !