BOJONEGORO, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Soewardi.
- Kepolisian Resor Bojonegoro berhasil mengungkap identitas mayat dalam kondisi terbakar di lapangan cross Jalan Veteran, Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro 9 April lalu. Polisi juga berhasil mengungkap pembunuhnya. Polisi telah melakukan uji DNA (deoxyribonucleic acid) dan mengekspos hasil laboratorium forensik, tinggal menunggu keyakinan pihak keluarga.
Hasil uji DNA dan labfor korban identik dengan Siti Aisyah (19) warga Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro. Pelaku, kekasihnya, Yahya (21) warga Desa Sarirejo, Kecamatan Balen yang bekerja sebagai pengecek kendaraan alat berat di Gayam, Kecam atan Ngasem.
Kepala Polres Bojonegoro, Ajun Komisaris Besar Rakhmad Setyadi, Jumat (27/4/2012) malam menuturkan tersangka ditangkap di rumahnya Rabu (25/4/2012) lalu.
Polisi menyita barang bukti berupa sangkur, laptop, telepon seluler, dan kartu anjungan tunai mandiri milik korban. Tersangka dijerat pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup. Tersangka mengaku membunuh korban seorang diri. Sebelum korban dibakar, tersangka dan korban sempat berhubungan badan di lapangan cross.
Korban mengaku telah mengandung dua bulan benih tersangka. Tersangka punya ide agar korban meminum minuman suplemen dicampur dengan serbuk kapur untuk menggugurkan janin hasil hubungan di luar nikah. Usai minum Siti meninggal, tersangka membakarnya karena panik.
Setelah ada pengakuan dari keluarga polisi juga mencocokkan hasil uji DNA. Sebelumnya ada tujuh keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga. Berdasarkan ciri-ciri korban mengerucut ke satu nama, yakni Siti Aisyah.
Sumadi warga Dusun Mejayun, Desa Ngringinrejo RT 03 RW 01, Kecamatan Kalitidu, melaporkan kehilangan anaknya Siti Aisyah (19) dengan ciri-ciri rambut lurus, celana coklat, jaket putih, kulit kuning langsat, dan tinggi 143 centimeter. Semua ciri-ciri dari mayat yang ditemukan identik dengan Siti Aisyah.
Pada 9 April lalu, seorang pemulung Abdul Hanan (43) warga Soko Tuban, menemukan mayat dalam kondisi terbakar di antara limbah pembungkus tembakau dari anyaman daun pandan di lapangan cross Jalan Veteran Bojonegoro. Mayat perempuan itu diperkirakan sekitar 17-25 tahun dalam posisi tertelungkup. Saat ditemukan tinggal bagian tengkorak kepala berbelatung, dan sebagian dari atas badan.
Saat ditemukan didapati sisa-sisa pakaian korban berupa kaos dalam warna ungu, celana coklat muda, dan celana dalam motif totol-totol macan. Polisi juga menemukan sisa bekas BH ukuran 32 warna krem. Ciri khusus gigi bawah gingsul, bagian kanan bawah terda pat lubang. Gigi kiri bawah bagian belakang ada yang copot. Hasil identifikasi gigi depan agak tonggos, gigi kanan tidak beraturan. Gigi kiri bawah bekas dicabut 1-2 bulan lalu.
Keluarga lainnya yang melapor kehilangan di antaranya Ali Mahfud (44) warga Desa Wedi, Kecamatan Kapas, kehilangan anak kandungnya Mirda Nur Azizah (14) yang sudah dua minggu terakhir tidak pulang. Laporan tidak cocok karena pakaian dan ciri-ciri fisik tidak sama. Mirda lulusan MTs Hidayatul Mubtadiin, Desa Wedi mempunyai ciri memakai pakaian muslim, saat pergi mengendarai sepeda, serta mempunyai keterbelakangan mental.
Jarmi (34) warga Desa Penganten, Kecamatan Balen melaporkan kehilangan anaknya Windihayu (15) sejak 2 Februari 2012. Terakhir, anaknya pamit menjenguk temannya yang sakit di Bojonegoro. Suwardi warga Desa Bogo, Kecamatan Kapas, melaporkan anaknya Luluk Alwi hilang.
Informasi terakhir anaknya bekerja di Rungkut, Surabaya. Suyanto, warga Jalan Cokroaminoto Bojonegoro mengaku kehilangan anaknya yang bekerja keluar kota tanpa pamit pada 3 Maret 2012.
Mulyono warga Desa Sumberejo mengaku kehilangan istrinya yang mengalami depresi sejak sebulan lalu. Yusuf (32) warga Dusun Pinggir, Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas kehilangan istrinya, Wiji Rahayu (30), tinggi 150 centimeter, kulit sawo matang, rambut lurus, dan bekerja di perusahaan rokok Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !